KAJIAN RENCANA PENGGUNAAN DRONE SEBAGAI MAPPING PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT SEKITAR BANDAR UDARA RADIN INTEN II LAMPUNG

Penanganan keadaan darurat di lingkungan bandar udara menuntut kecepatan, akurasi, dan sistem yang terintegrasi, khususnya dalam konteks geografis kompleks dan infrastruktur terbatas seperti di Bandar Udara Radin Inten II Lampung. Penelitian ini menjawab kebutuhan Unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) untuk meningkatkan efektivitas pemantauan dan respons terhadap insiden di luar perimeter yang sulit dijangkau. Fokus utama penelitian ini adalah bagaimana perencanaan penggunaan drone sebagai instrumen pemetaan (mapping) dapat mendukung operasi darurat secara efisien dan aman. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan kerangka kerja operasional dan prosedural bagi pemanfaatan drone yang selaras dengan regulasi serta kondisi lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, serta wawancara mendalam dengan personel PKP-PK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas geografis, keterbatasan visual, dan dinamika cuaca merupakan faktor signifikan yang melemahkan efektivitas respons konvensional. Drone tipe rotary wing diidentifikasi sebagai solusi potensial berkat kapabilitas manuvernya di area terbatas dan kemampuannya menyajikan data visual real-time. Namun, implementasi teknologi ini mensyaratkan adanya Standar Operasi Prosedur (SOP) yang sistematis, legal, dan kolaboratif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan integrasi drone dalam penanganan darurat ditentukan oleh tiga pilar utama: kesiapan sumber daya, perumusan SOP yang patuh terhadap regulasi, serta mekanisme koordinasi dengan anggota komite kepentingan yang solid. Hasil penelitian ini meletakkan fondasi bagi pengembangan sistem pemantauan darurat yang lebih adaptif dan inovatif di masa depan.