OPTIMALISASI PEMELIHARAAN PADA SELF CONTAINED BREATHING APPARATUS (SCBA) UNIT PKP-PK DI BANDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA

Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) merupakan alat pelindung diri yang sangat penting dalam operasional Unit Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Penerbangan (PKP-PK), khususnya dalam kondisi darurat dalam lingkungan yang berasap pekat, gas beracun, atau ruang terbatas. Berdasarkan pengalaman selama menjalani On the Job Training (OJT) di Unit PKP-PK Bandara Internasional Yogyakarta, ditemukan bahwa kegiatan pemeliharaan SCBA di lapangan belum sepenuhnya optimal mengikuti standar internasional, khususnya yang ditetapkan oleh National Fire Protection Association (NFPA). Pemeliharaan yang dilakukan masih belum melingkupi semua aspek yang ditetapkan NFPA seperti pencucian komponen, disinfeksi, serta pengujian kualitas udara dalam tabung SCBA secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan (gap) antara prosedur pemeliharaan SCBA yang diterapkan oleh Unit PKP-PK Bandara Internasional Yogyakarta dengan standar NFPA 1852 dan NFPA 1989, serta mengevaluasi dampaknya terhadap keselamatan dan kesehatan personel. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif serta teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa aspek pemeliharaan yang belum optimal, seperti belum adanya SOP pemeliharaan berstandar NFPA yang meliputi pembersihan, pencucian, disinfeksi dan pengujian kualitas udara. Dampak dari kondisi tersebut dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada personel, serta munculnya gejala gangguan pernapasan ringan seperti tenggorokan kering dan bersin-bersin pada sebagian personel. Oleh karena itu, diperlukan optimalisasi prosedur pemeliharaan SCBA yang terstandarisasi guna mendukung keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara menyeluruh.

Kata kunci: Gap Analisis, Kesehatan Personel, NFPA, Pemeliharaan SCBA