PERENCANAAN KETEBALAN PERKERASAN KAKU UNTUK SURFACE LEVEL HELIPORT DI BANDAR UDARA JENDERAL AHMAD YANI SEMARANG

Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang saat ini belum memiliki fasilitas surface level Heliport yang memadai, padahal aktivitas helikopter di apron bandara tergolong tinggi, baik untuk keperluan penerbangan niaga, evakuasi medis, hingga misi khusus TNI dan POLRI. Tingginya intensitas operasi helikopter tanpa fasilitas Heliport khusus berpotensi mengganggu lalu lintas pesawat tetap (fixed-wing) serta meningkatkan risiko keselamatan penerbangan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan pembangunan Heliport dengan struktur perkerasan kaku yang mampu mendukung operasional helikopter berat seperti AW-189. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dimensi dan ketebalan perkerasan kaku pada surface-level Heliport di Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang, berdasarkan karakteristik helikopter rencana AW-189 dengan MTOW 8.600 kg. Metode penelitian menggunakan pendekatan mix metode, yaitu pengumpulan data kualitatif melalui observasi lapangan dan wawancara, serta analisis kuantitatif melalui perhitungan annual departure, perhitungan beban roda, hingga simulasi ketebalan perkerasan menggunakan perangkat lunak FAARFIELD dan COMFAA milik FAA. Perencanaan juga mengacu pada standar ICAO Annex 14 Volume II dan FAA Advisory Circular 150/5320-6F. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ketebalan perkerasan kaku berupa lapisan beton (P-501) setebal 13 cm dengan lapisan subbase P-154 setebal 15 cm, serta serta didapatkannya maximum allowable gross weight dengan nilai 23.460 lbs sehingga struktur rencana yang digunakan telah memenuhi berat maksimal helicopter AW-189. Nilai Pavement Classification Number (PCN) sebesar 7,9 lebih tinggi dari Aircraft Classification Number (ACN) sebesar 6,4, yang berarti struktur perkerasan aman untuk digunakan dalam jangka panjang. Selain itu, desain Heliport dilengkapi dengan sistem marka dan penerangan sesuai ICAO, serta rancangan Final Approach and Take-Off Area (FATO), Touchdown and Lift-Off Area (TLOF), dan Safety Area dengan dimensi yang sesuai standar.